Toko Batik Online | Model Baju Batik Terbaru | Harga Murah | Batik Solo | Batik Pekalongan | Grosir Batik | Batik Modern | Batik Tulis | Batik Cap | Batik Printing | Batik Sarimbit | Batik Pasangan | Dress Batik | Blus Batik | Gamis Batik | Tunik Batik | Bolero Batik | Cardigan Batik | Kemeja Batik | Hem Batik | Baleto Batik | Batik Anak | Seragam Batik

Minggu, 17 November 2013

Tips Merawat Baju Batik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merawat baju batik, agar tetap awet dan memiliki warna yang indah. Berikut tips merawat baju batik yang kami lansir dari tabloidnova.com:

  • Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.  
  • Atau, cuci baju batik dengan sampo rambut. Sebelumnya, larutkan sampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan design batik.
  • Mencuci model batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak model baju batik.
  • Saat mencuci desain baju batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
  • Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.

Perbedaan Batik Asli dan Printing / Sablon

  • Batik Asli memiliki Bau Khas, yaitu Bau Lilin/Malam Batik, Sementara Batik Sablonan berbau tekstil pabrikan
  • Batik Asli pada 2 sisi kainnya corak warna dan ketebalan/kecerahan warnanya sama! Batik Sablonan, pada satu sisi terlihat agak buram/ garis putus-putus
  • Batik Asli memiliki Corak yang tidak berulang secara sempurna/rapih, ada retakan pada garis lilin, Batik Sablon sangat teramat rapih (karena disablon massal menggunakan cetakan
  • Harga Batik Asli Lebih Mahal, Harga Batik Sablonan sangat Murah (Jangan tertipu batik Sablon massal dengan Harga Mahal, karena biaya produksi Batik massal sangat murah !)
  • Tidak masalah untuk membeli kain sablonan bermotif batik, namun perhatikan harganya, jangan sampai tertipu untuk membeli kain sablonan dengan harga BATIK !

Macam dan Ragam Batik

BATIK BERDASARKAN INSTRUMEN PEMBUATNYA
Batik berdasarkan kategori alat/instrumen nya bisa dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Batik Tulis - yaitu batik yang proses penempelan malamnya menggunakan canting tulis
  • Batik Cap - yaitu batik yang proses penempelan malamnya menggunakan canting cap
  • Batik Kombinasi - yaitu kombinasi antara keduanya 
 Batik Cap (Motif  Tatu Payung - Batik Dayak)                            Batik Tulis (Motif Gegunungan  - Tasikmalaya)

*******

BATIK BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
Sementara berdasarkan proses pembuatannya, batik dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu :
  • Batik Kelengan,yaitu batik yang proses pembuatannya hanya terdiri dari satu kali proses pencelupan warna
  • Batik Lorodan, yaitu batik yang proses pembuatannya terdiri dari 2 kali/lebih proses pencelupan warna dan penempelan lilin batik
  • Batik Bedesan, yaitu batik yang menyerupai Battik Lorodan, namun ada pembalikan proses penempelan lilin, yaitu ditembok dahulu baru dicelup lantar diklowong dan dilorod. 
  • Batik Coletan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses colet (menyolet warna ke dalam motif tertentu menggunakan kuas/buluh bambu)
  • Batik Kerokan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses mengerok sebagian lilin perintang untuk kemudian diwarnai lagi
  • Batik Remekan yaitu batik yang proses pembuatannya disertai proses meremukkan lilin yang telah menempel pada kain untuk memumculkan motif unik
  • Batik Radioan, yaitu batik yang dibuat dengan teknik cabut warna
  • Dan masih banyak lagi teknik mencelup dan membatik yang beraneka ragam.

Fakta Unik Tentang Batik

1. Sejarah Nama Batik
Kata “Batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”

2. Teknik Pembuatan Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan motif pada kain. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.

3. Batik Sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO
UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Dalam prosesnya banyak kendala terutama pembuktian bahwa batik benar benar berasal dari Indonesia.

4. Membatik Mata Pencaharian Wanita Jaman Dulu
Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.

5. Pengenalan Batik Pertama Kali
Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

6. Motif Dan Corak Batik
Motif dan corak batik setiap daerah berbeda corak ini mengakomodasi flora dan fauna.Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah.

Minggu, 01 Juli 2012

Motif Batik di Indonesia

Pernahkah kamu berpikir, kapan batik mulai ada? Kalau diurut-urut, ternyata usia batik sudah sangat tua. Mungkin sudah lebih dari 500 tahun.
Dahulu, batik dikenal sebagai pakaian khusus untuk lingkungan keraton. Bahkan, ada motif batik tertentu yang tidak boleh dikenakan oleh orang luar keraton. Namun, kini batik milik semua orang. Maksudnya, siapa pun boleh mengenakan batik.
Pada masa penjajahan, terjadi pertukaran budaya. Orang-orang Belanda yang tinggal di Indonesia harus beradaptasi dalam soal pakaian. Karena itu, banyak orang Belanda yang mengenakan celana pangsi dengan motif batik.
Sebaliknya, orang-orang pribumi banyak yang tertarik dengan makanan yang biasa dikonsumsi oleh para penjajah, terutama penganan berupa roti.
Selain tertarik untuk mengenakan pakaian berupa batik, ada beberapa warga negara Belanda yang sangat berminat untuk mengembangkan usaha batik. Tak mengherankan jika banyak dari mereka yang lebih hafal dan mengerti mengenai motif-motif batik nusantara, dibanding orang pribumi.
Para pengusaha batik asal Eropa itu memang memiliki kreasi motif batik dengan ciri khas tersendiri. Tetapi, mereka juga mempelajari tentang seluk beluk motif batik nusantara yang terdapat di pulau-pulau di Indonesia.

Motif Batik Pesisir
Motif-motif batik pesisir sangat diminati oleh kaum Indo-Eropa (warga negara Eropa yang tinggal di Indonesia). Batik Prankemonan dan batik Pastromanan merupakan batik-batik pesisir yang dikelola oleh kaum Indo-Eropa.
Motif batik pesisir memiliki banyak corak, yaitu berupa motif rengrengan besar, motif bangau, bebek ngoyor, bunga teratai, dan sepasang cendrawasih.
Warna batik pesisir tidak sekadar cokelat atau soga, tetapi berwarna-warni seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna yang segar inilah yang membuat batik pesisir semakin diminati.

Sejarah Batik Solo Indonesia

Batik Solo - Sejarah Batik Solo dari batik solo tradisional sampai batik solo modern dan penjelasannya. Batik Solo mempunyai filosofinya tersendiri begitu juga maknanya. Salah satu tempat produksi Batik solo yang terkenal adalah di Laweyan. Laweyan adalah salah satu sentral Batik di Solo. Kampung ini Tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kapung ini dan menjadi icon Batik Solo.

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan Batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian Batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian Batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya Batik tulis sampai awal abad ke-XX dan Batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian Batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya Batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian Batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Pengertian Batik

Pengertian Batik - Secara etimologi kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing

Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.